Baru sehari pascapemilu legislatif, sejumlah
caleg stres mulai bermunculan.
Witarsa, misalnya, dibawa anggota keluarganya ke sebuah padepokan di
Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Calon anggota
legislatif (caleg) dari Partai Demokrat untuk Dapil Jabar X ini
mengalami stres akibat perolehan suaranya sangat minim, sehingga gagal
menjadi anggota DPRD Jawa Barat. Padahal, modal yang dikeluarkannya
sangat besar.
Kabar mengenai caleg stres ini dimunculkan TVOne, Kamis (10/4) dinihari, kemudian videonya menyebar di youtube sejak pagi tadi.
Witarsa masih mengenakan seragam partai saat dimandikan.
-
Ketika dibawa ke padepokan di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu,
Kabupaten Cirebon. Witarsa masih mengenakan seragam Partai Demokrat. Dia
menjalani pengobatan di padepokan dengan cara dimandikan dulu, lantas
dibacakan ayat-ayat suci Al-Quran.
Usai dimandikan, di bawa ke ruang terapi Pak Kiai.
-
Saat menjalani pengobatan, Witarsa bahkan sempat menangis. Dia
mengaku stres karena perolehan suara untuknya sangat minim. Padahal,
modal yang dikeluarkan sangat besar.
Witarsa menangis saat menjalani pengobatan oleh Ustadz Ujang Bustomi.
Ustadz Ujang Bustomi mengobati Witarsa melalui pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran.
Usai diterapi, Witarsa diminta istirahat dulu.
-
Berikut ini video saat Witarsa menjalani pengobatan di sebuah padepokan di Cirebon:
-
Nekat mencuri kotak suara
Lain lagi gejala stres yang diduga dialami caleg dari PKS, Muhammad
Taufiq (50). Kecewa dan marah perolehan suaranya minim, pria ini
ditemani Asmad (50) tiba-tiba keluar dari rumah dan mendatangi TPS 2
Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.
Saat itu, Rabu (9/4) sore pukul 15.45, petugas baru saja merampungkan penghitungan suara. Tanpa
ba-bi-bu lagi, Taufiq dan Asmad langsung mengambil paksa sebuah kotak suara di TPS tersebut.
“Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi
ke TKP dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah
Saudara Taufik,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie,
Kamis (10/4/). Kedua pelaku kemudian diamankan Panwascam Tambelangan.
Di berbagai wilayah lain di Indonesia, kasus serupa pasti juga
terjadi, meski dengan kadar stres serta bentuk ekspresi yang
berbeda-beda.
Kita semua tentu sangat prihatin dengan kejadian ini. Mestinya, setiap partai politik juga melakukan
screening kejiwaan yang ketat terhadap bakal caleg sebelum mengajukan pendaftaran.
Para caleg pun mestinya sejak awal sudah menyiapkan mental, bahwa ada
kemungkinan dia menang dan kalah. Kalau sejak awal cemas bakal kalah,
ya ndak perlu mendaftar jadi caleg, serta nggak perlu mengeluarkan modal
besar untuk “membeli” suara rakyat.
sumber